»Alien Diduga Hidup di Planet Gliese 581d«

Senin, 23 Mei 2011

Ada misteri besar yang belum terungkap hingga saat ini. Adakah kehidupan lain di luar Bumi? Apalagi fakta menunjukkan, planet kita bagai noktah kecil tak berarti, dibandingkan isi alam semesta.

Pertanyaan itu mengilhami para ilmuwan mencari kehidupan lain, dan mencari planet-planet mirip Bumi. Salah satu yang terus dipantau adalah planet-planet yang berada di orbit bintang cebol, Gliese 581.

Dan, penelitian terbaru menunjukkan Planet Gliese 581d, yang jaraknya 20 tahun cahaya dari Bumi adalah planet pertama di luar tata surya yang resmi dinyatakan bisa mendukung kehidupan oleh para ilmuwan.

»Astronom Temukan Planet Berorbit Terbalik«

Senin, 16 Mei 2011


“Planet ini sangat aneh. Bahkan, planet ini lebih aneh lagi mengingat lokasinya yang sangat dekat bintangnya” ungkap astrofisikawan teoritis Frederic A Rasio di Northwestern University. Bagaimanabisa planet dan bintang memiliki orbit berlawanan? “Ini gila, jelas-jelas melanggar gambaran terdasar planet dan formasi bintang”.
Planet raksasa ini disebut ‘Yupiter panas’. Planet ini mengorbit dekat bintang pusatnya dan kedekatannya nampaknya terkait orbit berlawanannya. Rasio dan rekannya menggunakan simulasi komputer skala besar guna membuat model gravitasinya.

»Bando Ini Bisa Baca Pikiran Anda«

VIVAnews - Sebuah perusahaan asal Jepang, Neurowear, mengeluarkan sebuah bando yang dapat membaca gelombang otak manusia. Produk bando itu bernama 'Necomimi' dan sedang menjadi tren di negeri sakura itu.

Di atas bando Necomimi terdapat sepasang telinga, menyerupai telinga kucing. Uniknya, telinga kucing inilah yang menjadi indikator dalam membaca emosi manusia yang dihasilkan gelombang otak.

»Astronom Cari Alien di 86 Planet Mirip Bumi«

VIVAnews - Pencarian terhadap tanda-tanda kehidupan asing di 86 planet serupa Bumi dimulai. Misi pencarian yang dilakukan itu merupakan bagian dari proyek SETI (Search for Extra Terrestrial Intelligence) yang diluncurkan pertengahan 1980-an.

Pencarian dimungkinkan dengan bantuan Green Bank Telescope, sebuah teleskop radio berukuran raksasa yang dipasang di kawasan terpencil di West Virginia, Amerika Serikat.

Parabola raksasa itu akan menghadap ke setiap 86 planet yang disaring dari total 1.235 planet yang berpotensi menyimpan kehidupan, yang teridentifikasi oleh teleskop luar angkasa Kepler milik NASA. Setiap planet akan diamati selama 24 jam untuk mendapatkan datanya.

»Fosil Dinosaurus Pertama Ditemukan di Angola«

Sabtu, 14 Mei 2011

VIVAnews - Sejumlah ilmuwan mengatakan mereka telah menemukan fosil dinosaurus pertama di Angola. Sekali merengkuh dayun dua tiga pulau terlampaui. Selain menemukan daerah "jajahan" baru, para ilmuwan juga menemukan spesies dinosaurus baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

Pada hasil studi yang telah dipublikasikan hari Rabu silam di jurnal Annals of the Brazilian Academy of Sciences, dinosaurus itu memiliki leher panjang dan diduga pemakan tumbuhan. Tim internasional yang telah menemukan dan mengidentifikasi tulang depan fosil yang memiliki karakter kerangka yang unik memastikan bahwa fosil tersebut belum pernah ditemukan sebelumnya.

»Tiga Spesies Dinosaurus Baru Ditemukan«

 
VIVAnews - Paleontolog Australia mengaku menemukan tiga spesies dinosaurus baru setelah memeriksa penggalian fosil di Queensland. Dalam jurnal Public Library of Science (PLOS) One, mereka menyebutkan salah satu spesies merupakan predator mengerikan dengan tiga cakar tajam di setiap tangan.

Paleontolog Museum Queensland Scott Hucknell mengatakan karnivora yang dinamai Australovenator wintonensis ini lebih besar dan berbahaya dibanding velociraptor yang muncul dalam film Jurassic Park.

"Karnivora ini sangat cepat dan dapat memangsa buruannya dalam waktu singkat di wilayah terbuka," kata Hucknell seperti dikutip laman stasiun televisi BBC.

»Kosmoceratop, Dino dengan 15 Tanduk«

VIVAnews - Para ilmuwan menemukan dua fosil dinosaurus baru di Utah, Amerika Serikat, pada Rabu waktu setempat. Tak tanggung-tanggung, ia memiliki 15 tanduk di kepalanya.
Dino ini diperkirakan hidup pada 76 juta tahun silam di daerah berawa di Utah bagian selatan. Dengan berat sekitar 2,5 ton, Kosmoceratops memiliki tengkorak sepanjang 2 meter, dan panjang tubuh dari moncong ke ekor sekitar 5 meter.
"Binatang ini pada dasarnya adalah Rhinosaurus yang lebih besar dengan banyak tanduk di kepalanya. Dia punya ukuran kepala yang besar bila dibandingkan dengan ukuran tubuhnya," kata Scott Sampson, ilmuwan Utah Museum of Natural History, dikutip dari situs Guardian.

»Saudara Sepupu T-Rex Ditemukan di China«

 
VIVAnews - Saudara sepupu T-Rex yang telah lama hilang akhirnya ditemukan di China. Sama-sama pemakan daging alias karnivora. Ukurannya kurang lebih sama dengan T-Rex, namun diperkirakan dia adalah salah satu dinosaurus pemakan daging terbesar yang pernah ditemukan sampai saat ini.

Sisa-sisa karnivora ini ditemukan di tambang fosil, yang lokasinya berdekatan dengan situs lain di bagian Timur China, salah satu konsentrasi terbesar untuk tulang dinosaurus di dunia.

»Fosil Hiu Purba Ditemukan di Pertambangan«

VIVAnews - Seorang penambang di Kentucky, Amerika Serikat, baru saja menemukan fosil hewan purba. Fosil tersebut berupa tulang rahang ikan hiu purba yang ditemukan di dalam tambang Kentucky pusat. Saat ini, fosil tulang hiu tersebut sedang dipajang di University of Kentucky.

Pertama kali, fosil itu ditemukan pada Februari silam, tepatnya di Webster County, Kentucky, AS. Penemunya adalah Jay Wright, pria berusia 25 tahun yang bekerja sebagai buruh tambang. Ia bekerja dalam tambang sedalam 210 meter.

»Warna Pohon di Planet 2 Matahari«

 
VIVAnews - Dari penelitian terakhir, di planet asing serupa Bumi yang memiliki lebih dari satu matahari kemungkinan terdapat pepohonan dan semak belukar. Namun, warnanya tidak hijau seperti warna pohon dan semak-semak di Bumi, melainkan hitam.

Tetapi, kondisi itu tergantung pada partikel cahaya yang tersedia untuk fotosintesis, proses di mana tumbuhan mengonversi sinar matahari menjadi energi. Fotosintesis memproduksi oksigen yang pada akhirnya menyediakan kebutuhan mendasar bagi sebagian besar kehidupan.

»Kadal Buta Tak Berkaki«

VIVAnews - Kadal spesies baru ditemukan di Pegunungan Kamboja. Kadal jenis baru ini, buta dan tak berkaki, panjangnya sekitar 15 cm.
Menurut stasiun berita BBC, reptil ini diberi nama Dibamus dalaiensis. Ahli reptilia dari lembaga Fauna & Flora International, Neang Thy, menemukan kadal jenis baru ini di bawah tumpukan balok kayu di pegunungan sebelah barat daya Kamboja.

»Bagaimana Jika Asteroid Besar Tak Hantam Bumi«

 
VIVAnews - Apa yang akan terjadi jika asteroid raksasa tidak menghantam planet kita dan memunahkan dinosaurus? Pertanyaan ini sudah mengemuka sejak lama dan kini sudah mulai muncul jawabannya.

Seperti diketahui, ada banyak faktor penyebab musnahnya dinosaurus dari permukaan permukaan Bumi. Namun, gema lonceng kematian bagi hewan terbesar yang pernah hidup itu adalah kedatangan asteroid berukuran sekitar 9,6 kilometer.

Asteroid raksasa itu jatuh di kawasan yang saat ini menjadi semenanjung Yucatan di Meksiko, sekitar 65 juta tahun lalu. Akibat tumbukan asteroid dengan Bumi, di kawasan itu terdapat lubang menganga yang kini disebut sebagai kawah Chicxulub yang berukuran lebar lebih dari 180 kilometer.

» Fenomena Venus dan Jupiter Saling Mendekat«

NEW YORK - Sebuah fenomena alam yang termasuk langka telah terjadi di alam semesta, ini ketika antara Planet Venus dan Jupiter saling mendekat seolah saling bersinggungan.

Peristiwa yang teridentifikasi pada subuh tadi tersebut menyebabkan kedua planet nampak saling membentuk planet ganda di langit timur. Tidak hanya itu saja, Mars dan Merkurius berada cukup dekat dari peritiswa ini.

"Jika cuaca cerah, kita bisa melihat planet ganda bersinar terang menembus cahaya fajar kemerahan," ujar astronom Space.com Joe Rao, yang dikutip Kamis (12/5/2011).

»Delapan Spesies Ikan Baru Ditemukan di Bali«

DENPASAR - Ilmuwan dari Conservation International mengklaim telah menemukan delapan spesies ikan baru serta satu spesies batu karang baru di perairan Bali.

Spesies-spesies baru itu termasuk belut dan ikan damsel, yaitu ikan kecil dengan warna-warni cerah yang kerap berkeliaran di sekitar bebatuan karang. Demikian seperti dilaporkan Straits Times, Minggu (14/5/2011).

»Ditemukan, Angin Perusak Galaksi«

Rabu, 11 Mei 2011

VIVAnews - Observatorium infra merah luar angkasa Herschel milik European Space Agency (ESA) telah mendeteksi pergerakan angin yang terdiri dari molekul gas yang mengalir pergi dari galaksi.

Angin yang sudah dipantau selama bertahun-tahun ini diduga memiliki kekuatan yang cukup untuk memusnahkan galaksi yang terdiri dari gas dan menghentikan pembentukan bintang sejak dini.

Angin yang dideteksi Herschel tersebut sangat luar biasa. Sebagian bertiup sangat kencang, dengan kecepatan lebih dari 1.000 kilometer per detik. Angin ini 10 ribu kali lebih cepat dibandingkan dengan badai yang berhembus di Bumi.

»Stegodyphus, Laba-laba Pemakan Induk Kandung«

VIVAnews - Bagi banyak spesies hewan, termasuk laba-laba, kawin merupakan tanda-tanda bahwa hidup mereka akan segera berakhir. Khusus untuk laba-laba spesies Stegodyphus, menjadi seorang ibu merupakan tindakan yang jauh lebih dari sekadar menjaga sarang dan memberi makan anak-anaknya.

Dikutip dari Life Little Mysteries, 9 Mei 2011, laba-laba Stegodyphus betina menempatkan kepompong telur di jaring laba-laba. Ia kemudian menjaga telur-telur itu sampai bayinya menetas.

»2030, Sampah Luar Angkasa Naik 3 Kali Lipat«

VIVAnews - Dalam sebuah konferensi, William Shelton, pimpinan US Air Force Space Command mengungkapkan kekhawatirannya seputar bertambahnya jumlah sampah luar angkasa buatan manusia.

“Angkanya terus meningkat. Sekarang ini sudah lebih dari 50 negara yang terlibat dalam eksplorasi ruang angkasa,” kata Shelton, seperti dikutip dari Space, 10 Mei 2011. “Saat ini, lebih dari 20 ribu benda tak terpakai berada di ruang angkasa,” ucapnya.

»Materi Awal Tata Surya Ditemukan di Afrika«

CALIFORNIA - Meteorit berusia 4,5 miliar tahun yang ditemukan di barat laut Afrika berisi jenis mineral baru pembentuk tata surya yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

Krotite adalah jenis mineral yang belum pernah ditemukan sebelumnya, menurut Anthony Kampf, kurator dari Ilmu Mineral dari Natural History Museum di Los Angeles County. Demikian seperti yang dikutip dari Pravda, Rabu (11/5/2011).

»Capung Langka Padang Pasir Muncul di Inggris«

Sabtu, 07 Mei 2011

VIVAnews - Udara panas yang melanda Inggris ternyata membawa ‘penumpang’ yang tidak diharapkan sebelumnya. Di kota Penryn, di bagian selatan Inggris ditemukan sejumlah capung langka yang umumnya hidup di kawasan gurun pasir yang panas.

Capung bernama Vagrant Emperor itu umumnya berkembang biak di gurun Sahara. Kemungkinan, ia tertiup sedemikian jauh, hingga lebih dari 3000 kilometer oleh hembusan angin dari badai kencang yang terjadi di padang pasir.

Larva capung ini juga berhasil tumbuh besar dengan cepat dan pemunculan serangga terbang berwarna coklat itu menarik perhatian. Salah satu alasannya, seperti dikutip dari Falmouth Packet, 2 Mei 2011, pada periode yang sama, capung asli Inggris belum tumbuh dewasa.

»Ditemukan, Bintang Laut yang Awet Muda«

VIVAnews - Peneliti menemukan hewan berbentuk piringan di pedalaman Samudera Pasifik. Menariknya, hewan yang dipaparkan pada jurnal Systematic Biology ini tubuhnya tidak pernah tiba pada fase hidup sebagai makhluk dewasa.

Spesies bintang laut yang masuk ke dalam genus Xyloplax ini hidup di dasar laut dalam, kawasan di mana ukuran kecil justru menjadi keuntungan. Ia hanya berdiameter antara 2 sampai 5 milimeter saja. Binatang ini juga tidak punya lengan seperti yang biasa dilihat pada bintang laut dewasa.

»Ada Perang UFO di Langit San Diego?«


VIVAnews - Ed Grimsley, pengamat UFO (Unidentified Flying Object) sekaligus pendiri komunitas Night Vision UFO Sky Watch, merekam 'penampakan' UFO pada tanggal 30 April 2011. 
Dalam rekaman yang dilakukan di San Diego, California, Amerika Serikat itu, terlihat pergerakan benda angkasa.
Pergerakan itu berupa titik yang bergerak mendekati titik yang lain, seperti dalam keadaaan menyerang. Sesekali, terlihat juga titik yang menjauhi titik lain, seperti berusaha menghindari serangan.

»Bulan Terbesar Saturnus 'Sembunyikan' Samudera Raksasa?«

LONDON - Mungkinkah bulan terbesar milik Saturnus, Titan, memiliki samudera raksasa di bawah permukaannya? Setidaknya demikianlah pendapat para peneliti dari Royal Observatory of Belgium di Brussel.
 
Tim peneliti menggunakan radar dari pesawat ulang-alik Cassini milik NASA untuk 'mengintip' ke balik atmosfer tipis Titan. Mereka menemukan bahwa, setelah beberapa waktu, beberapa bagian permukaan Titan bergeser hingga 19 mil (30,57 kilometer). Menurut mereka, pergeseran ini dikarenakan permukaan Titan berada di atas cairan berupa air dan ammonia.
 

»Fenomena Alam Akan Terjadi di 2011«

Rabu, 04 Mei 2011

PADA 2011 mungkin bakal menjadi tahun yang menyenangkan bagi para pengamat langit. Sebagaimana diramalkan bakal terjadi banyak fenomena alam yang terjadi di angkasa. Data dari lembaga penerbangan dan antariksa AS (NASA) memberikan daftar prediksi fenomena alam di angkasa yang akan terjadi sepanjang 2011 sebagai berikut.

»Teleskop Spitzer Ungkap Galaksi Tersembunyi«

VIVAnews - Maffei 2 merupakan sebuah galaksi yang memancarkan sinar infra merah. Sayangnya, galaksi ini nyaris tidak bisa dilihat dengan teleskop optik biasa. Pasalnya, awan debu tebal yang ada di galaksi Bima Sakti menghalangi pandangan kita hingga 99,5 persen untuk melihat galaksi itu.

Namun demikian, Spitzer Space Telescope milik NASA berhasil menembus awan debu Bima Sakti untuk menampilkan penampakan keindahan galaksi tersebut.

»Ukuran Alam Semesta 250 Kali Lipat Lebih Luas«

VIVAnews - Apakah alam semesta memiliki ukuran pasti atau tak terbatas? Berhubung ukuran alam semesta yang dapat dilihat semakin meluas, benda berjarak terjauh yang bisa dilihat menjadi jauh lebih tua dibanding yang diperkirakan yakni sekitar 14 miliar tahun. 

Diketahui, photon pada latar belakang gelombang mikro kosmik telah menempuh waktu 45 miliar tahun untuk tiba di Bumi. Itu berarti, alam semesta yang terlihat oleh mata setidaknya memiliki ukuran seluas 90 miliar tahun cahaya.

Namun demikian, ternyata alam semesta jauh lebih luas lagi. Ini bisa diketahui berkat analisis statistik yang dibuat oleh Mihran Vardanyan dan rekan-rekannya, peneliti dari University of Oxford.