skip to main |
skip to sidebar
Salah satu situs temuan di kota Holtun (foto: National Geographics)
WASHINGTON
- Kota kuno suku Maya, Holtun, atau Head of Stone, yang tersembunyi
selama berabad-abad ditemukan di dalam hutan hujan Guatemala.
Menurut
penelitian yang dipresentasikan awal bulan ini, sebuah peta tiga
dimensi mampu memperlihatkan ratusan bangunan yang tertutup oleh pohon.
Demikian seperti yang dikutip dari New Kerala, Jumat (29/4/2011).
Warga
setempat di sekitar lokasi sebenarnya sudah mengetahui bahwa ada
bangunan besar yang tersembunyi di balik hutan tersebut, namun baru
sekarang para arkeolog bisa menemukan kota tersebut.
Dengan
menggunakan GPS dan perangkat elektronik canggih, para arkeolog berhasil
melacak lokasi kota dan sebuah piramid dengan tujuh tingkat.
Pimpinan
peneliti, Brigitte Kovacevich, seorang arkeolog di Southern Methodist
University, Dallas, mengingatkan kalau beberapa bangunan digunakan
sebagai temapt penguburan raja-raja.
"Seringkali para arkeolog
mencari piramid atau kuil terbesar untuk menemukan makam raja, tapi pada
era 600 sampai 300 tahun sebelum masehi, raja bukanlah pusat dari
kebudayaan, jadi mungkin saja ia dikubur di dalam rumah biasa," ujar
Kovacevich.
"Hal itulah yang menyebabkan banyak raja dari jaman tersebut luput dari para arkeolog," tambahnya.
Kota
kuno Head of Stone atau Holtun, yang berukuran panjang satu kilometer
dan lebar 0,5 kilometer, menjadi salah satu pusat kebudayaan suku Maya,
dan menjadi tempat bermukim dari 2 ribu warga.
Tapi saat ini, bangunan tersebut terkubur oleh tanah dan pepohonan, hingga hampir sulit terlihat oleh mata telanjang.
Para peneliti berharap dapat mulai menggali dan meneliti bangunan tersebut, termasuk piramid yang menjadi pusat kota tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar